Rabu, 18 Februari 2015

lirik lydia paek-eyes,nose,lips dan terjemahan


lydia paek-eyes,nose,lips lyrics


You never really got to lie
I just need you to say goodbye
Then I'll really let you go
And you'll never see me so just,
Stop wasting my time

I'll never come around you again, No more
This will be the end, now just shut that door
But you'll miss me everyday,
So hurt in every way
It will probably make you wanna go and drive yourself insane
'
You could have it all but you broke my heart
And now I gotta do what I do
You know you always bring out the best in me
But you played me for a fool 
Why you do that babe
It doesnt have to be this way
But there's no way I could stay

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I try
I wanna believe in your lies

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I die
Feels like I'm losing my mind

I'm tired, I'm tired, I'm so done
Before you wake up I will be gone
No more sitting home alone
Or waiting for your phone call
You don't deserve my love

Now you can go look for that girl next door
Caus you ain't the one I can call my own
I know you'll miss me everyday
So hurting every way
It will probably make you wanna go and drive yourself insane

You could have had it all, but you chose her
And now I gotta find someone new
You don't even know you had the best in me
Now who looks like a fool
Why'd you do that babe
It doesn't have to be this way
But there's no way I could stay

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I try
I wanna believe in your lies

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I die
Feels like I'm losing my mind

I wish that I could make this all go way
But it seems there's no way I canescape
But I'll be okay if I never have to see your face again

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I try (If I try, If I try)
I wanna believe in your lies (I wanna believe in your lies)

And your eyes, nose, lips
It hunts my memory
I can't forget you if I die
Feels like I'm losing my mind

INDONESIA:

Kau tak pernah benar-benar harus berbohong
Aku hanya ingin kau mengucapkan selamat tinggal
Lalu aku akan benar-benar membiarkan kau pergi
Dan kau tidak akan pernah melihatku begitu saja,
Stop buang-buang waktuku

Aku tidak akan pernah datang sekitar lagi, Tidak lebih
Ini akan menjadi akhir, sekarang hanya menutup pintu itu
Tapi kau akan kehilanganku sehari-hari,
Sehingga terluka dalam segala hal
Ini mungkin akan membuatmu ingin pergi dan mendorong diri menjadi gila

Kau bisa memiliki semuanya tapi kau mematahkan hatiku
Dan sekarang aku harus melakukan apa yang aku lakukan
Kau tahu bahwa kau selalu membawa keluar yang terbaik dalam diriku
Tapi kau mempermainkan aku bagai orang bodoh
Mengapa kau melakukan itu baby
Itu tidak harus seperti ini
Tapi tidak ada cara untuk aku bisa tinggal

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku
Aku tidak bisa melupakan kau jika aku mencoba
Aku ingin percaya pada kebohonganmu

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku

Aku tidak bisa melupakanmu jika aku mati
Rasanya seperti aku kehilangan pikiranku

Aku lelah, aku lelah, aku selesai
Sebelum kau bangun aku akan pergi
Tidak lebih duduk di rumah sendirian
Atau menunggu panggilan telepon darimu
Kau tidak layak cintaku

Sekarang kamu bisa pergi mencari gadis pintu berikutnya
Karena kau bukan satu satunya yang bisa  kupanggil sendiri
Aku tahu kau akan merindukanku sehari-hari
Sehingga menyakiti segala hal
Itu mungkin akan membuatmuu ingin pergi dan mendorong diri menjadi gila

Kau bisa memiliki semuanya, tapi kau memilih dia
Dan sekarang aku harus menemukan seseorang yang baru
Kau bahkan tak tahu kau punya yang terbaik dalam diriku
Sekarang siapa yang terlihat seperti orang bodoh
Kenapa kau lakukan itu baby
Itu tidak harus seperti jalan ini
Tapi tidak ada cara untuk aku bisa tinggal

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku
Aku tidak bisa melupakan kau jika aku mencoba
Aku ingin percaya pada kebohonganmu

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku
Aku tidak bisa melupakanmu jika aku mati
Rasanya seperti aku kehilangan pikiranku

Aku berharap bahwa aku bisa membuat semua ini pergi jauh
Tapi tampaknya tidak ada cara aku bisa melarikan diri
Tapi aku akan baik-baik saja jika aku tidak pernah melihat wajahmu lagi

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku
Aku tidak bisa melupakan kau jika aku mencoba
(jika aku mencoba,jika aku mencoba)
Aku ingin percaya pada kebohonganmu
(Aku ingin percaya pada kebohonganmu)

Dan mata, hidung, bibirmu
Itu memburu ingatanku
Aku tidak bisa melupakanmu jika aku mati
Rasanya seperti aku kehilangan pikiranku

SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA

SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA


Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang ada di nusantara. Kerajaan yang dikeal dengan kekuatan maritimnya tersebut berhasil menguasi pulau Sumatra, Jawa, Pesisir Kalimantan, Kamboja, Thailand Selatan, dan Semenanjung Malaya yang kemudian menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan yang berhasil menguasai perdagangan di Asia-tenggara pada masa itu.

Kata 'Sriwijaya' berasal dari dua suku kata yaitu 'Sri' yang berarti bercahaya atau gemilang dan 'Wijaya' yang berarti kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang. Sriwijaya juga disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebut Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts’i atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sansekerta dan Pali kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebut Zabaj atau Sribuza dan Khmer menyebut Malayu. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan tentang ada 3 pulau Sabadeibei yang berkaitan dengan Sriwijaya.

Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Bukti tertua datangnya dari berita Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin belajar agama Budha di India, singgah terlebih dahulu di Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 Bulan. Tercatat juga Kerajaan Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Hyang.

Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi dari prasasti terseubt adalah Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertamanya adalah Dapunta Hyang.

Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada pada abad 9-10 Masehi dimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.

Keruntuhan Sriwijaya

Kemunduran yang berakhirnya Kerajaan Sriwijaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
  1. Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di Koromande, India Selatan. Dari dua serangan tersebut membuat luluh lantah armada perang Sriwijaya dan membuat perdagangan di wilayah Asia-tenggara jatuh pada Raja Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
  2. Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, membuat beberapa daerah taklukannya melepaskan diri sampai muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
  3. Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor ekonomi. Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang karena daerha-daerah strategis yang dulu merupakan daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke tangan raja-raja sekitarnya.
  4. Munculnya kerajaan-kerajaan yang kuat seperti Dharmasraya yang sampai menguasai Sriwijaya seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang tercatat melakukan sebuah ekspedisi yang bernama ekspedisi Pamalayu.
Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di tangan Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.

Sejarah Kerajaan Sriwijaya | www.zonasiswa.com
Salah Satu Penginggalan Kerajaan Sriwijaya

Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Ada dua jenis sumber sejarah yang menggambarkan keberadaan Kerajaan Sriwijaya, yaitu Sumber berita asing dan prasasti.

Sumber Berita Asing
  1. Berita dari Cina
    Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama enam bulan dan mempelajari paramasastra atau tata bahasa Sanskerta. Kemudian, bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina. Kesimpulan I-Tsing mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju dalam bidang agama Buddha.
  2. Berita Arab
    menyebutkan adanya negara Zabag (Sriwijaya). Ibu Hordadheh mengatakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan emas. Setiap tahunnya emas yang dihasilkan seberat 206 kg. Berita lain disebutkan oleh Alberuni. Ia mengatakan bahwa Zabag lebih dekat dengan Cina daripada India. Negara ini terletak di daerah yang disebut Swarnadwipa (Pulau Emas) karena banyak menghasilkan emas.

Sumber Prasasti
Selain dari sumber berita asing, keberadaan Kerajaan Sriwijaya juga tercatat pada prasasti-prasasti yang pernah ditinggalkan, diantaranya:
  1. Prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isinya: Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur.
  2. Prasasti Talang Tuo (606 S/684M) di sebelah barat Palembang. Isinya tentang pembuatan sebuah Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
  3. Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
  4. Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Keduanya berisi permohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan Sriwijaya.
  5. Prasasti Talang Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya kutukan-kutukan terhadap mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar perintah raja.
  6. Prasasti Palas di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya Lampung Selatan telah diduduki oleh Sriwijaya.
  7. Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra. Isinya Sriwijaya diperintah oleh Darmaseta.

Raja-raja Sriwijaya

Dari abad ke-7 sampai ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya pernah di pimpin oleh raja-raja di bawah ini, yaitu:
  1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa
  2. Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
  3. Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
  4. Maharaja WisnuDharmmatunggadewa     
  5. Dharanindra Sanggramadhananjaya
  6. Samaragrawira
  7. Samaratungga
  8. Balaputradewa
  9. Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
  10. Hie-tche (Haji)
  11. Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
  12. Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
  13. Sumatrabhumi
  14. Sangramavijayottungga
  15. Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
  16. Rajendra II
  17. Rajendra III
  18. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
  19. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
  20. Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa

Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan

Letak Sriwijaya sangat strategis di jalur perdagangan antara India-Cina. Di samping itu juga berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara, menjadikan Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional. Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka mempunyai arti penting terhadap perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim, sebab banyak kapal-kapal asing yang singgah untuk menambah air minum, perbekalan makanan dan melakukan aktivitas perdagangan.

Dalam bidang kebudayaan khususnya keagamaan, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah Agama Buddha Mahayana, salah satu tokohnya ialah Dharmakirti. Para peziarah agama Buddha dalam pelayaran ke India ada yang singgah dan tinggal di Sriwijaya. Di antaranya ialah I'tsing.

Semoga artikel tersebut di atas tentang Sejarah Kerajaan Sriwijaya bisa bermanfaat bagi sobat sobat sekalian. Apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.